Tag Archive : Adiwitaya

MTs Negeri Gresik Raih Penghargaan Adiwiyata Mandiri
MTs Negeri Gresik Raih Penghargaan Adiwiyata Mandiri

MTs Negeri Gresik Raih Penghargaan Adiwiyata Mandirimts-negeri-gresik-raih-penghargaan-adiwiyata-mandiri

(MTsN Gresik) Madrasah Tsanawiyah Negeri Gresik patut berbangga karena di akhir penghujung tahun 2019 kembali menerima penghargaan di bidang Lingkungan. Penghargaan yang diraih adalah kategori sebagai Madrasah Adiwiyata Mandiri. Prestasi yang diraih tersebut menjadi kado terindah bagi seluruh warga Madrasah Tsanawiyah Negeri Gresik. Dalam perjalanannya, MTs Negeri Gresik mengembangkan madrasah ramah lingkungan serta pembiasaan peduli lingkungan menuai prestasi secara berkelanjutan. Dimulai dari prestasi penghargaan Adiwiyata Kabupaten tahun 2013 kemudian disusul penghargaan Adiwiyta Provinsi Jawa Timur tahun 2016. Di tahun 2017 kembaili meraih penghargaan Adiwiyata Nasional dan yang terkahir penghargaan Adiwiyata Mandiri di peroleh di tahun 2019. Adiwiyata Mandiri adalah penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup yang diberikan oleh Kementerian Linghkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia kepada Sekolah yang dinilai telah mampu mengaktualisasikan budaya lingkungan di semua aspek kegiatan sekolah dalam rangka meningktakan peran warga sekolah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup guna menunjang pembangunan yang berkelanjutan dan juga telah berhasil membina sekolah imbas agar turut serta membudayakan ramah lingkungan dan melestarikan lingkungan sekolah sebagai wahana belajar yang aman, nyaman dan menyenangkan. MTs Negeri Gresik mejadi bagian dari 105 sekolah se Jawa Timur penerima penghargaan Adiwiyata baik Nasional maupun Mandiri yang meliputi SD/MI, SMP/ MTs, SMA/MA dan SMK yang mendapat undangan untuk menerima piagam dan trophy yang dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2019 di Gd. Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat. Penghargaan Adiwiyata diserahkan secara langsung oleh Ibu Menteri Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Si. Abdul Aziz selaku Ketua Tim Adiwiyata MTs Negeri Gresik, di dampingi oleh Santiaji Waka Humas dan M. Mushoffan Waka Kesiswaan, mewakili Madrasah untuk menerima penghargaan piagam Adiwiyata Mandiri di Gd. Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat. Dengan penuh bahagia dan kegembiraan Abdul Aziz mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya untuk mengantarkan dan mewujudkan MTs Negeri Gresik sebagai Madrasah Adiwiyata Mandiri. “Pengahargaan ini tidak akan kita raih tanpa dukungan dan kekompakkan seluruh warga MTs Negeri Gresik” ucap Abdul Aziz. Santiaji menambahkan, “capaian penghargaan ini tentu menjadi pendorong semangat warga MTs Negeri Gresik untuk semakin sadar dan terus membudayakan hidup ramah dengan lingkungan dengan berbagai aktivitas dan kegiatan yang mengarah pada usaha pelestarian lingkungan”. “Pembina adiwiyata, Katua Tim dan Kader adiwiyata adalah bagian yang paling berperan dalam perolehan penghargaan ini maka tidak salah jika merekalah yang paling berbahagia dan berbangga dengan torehan prestasi tertinggi di bidang lingkungan ini,” tambah Mushoffan. Selasa, (17/12) Dalam sambutan saat apel pagi dalam rangka penyerahan penghargaan Adiwiyata Mandiri di MTs Negeri Gresik kepala sekolah menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesarnya kepada Pembina dan Ketua Tim Adiwiyata, Kader Adiwiyata, Bpk/Ibu Guru beserta karyawan dan juga seluruh siswa siswi yang telah bekerja keras dalam mewujudkan impian menjadi sekolah berbudaya lingkungan yang ditandai dengan predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri. Penghargaan ini tidak akan pernah kita peroleh tanpa adanya peran serta seluruh warga sekolah, semua mempunyai andil dengan aktifitasnya sendiri-sendiri imbuh kepala sekolah. Kebahagiaan yang dirasakan oleh warga MTs Negeri Gresik baik dewan Guru, karyawan, peserta didik diabadikan dengan berswa foto bersama dengan membawa piagam Adiwiyata Mandiri dan trophy. Peserta didik dari masing-masing kelas berfoto dengan wali kelasnya di area lingkungan MTs Negeri Gresik. “ Biarkan mereka menikmati hasil jerih payah atas pembiasaan berbudaya lingkungan yang selama ini diterapkan di Madrasah, ini adalah hadiah terbesar patut mereka berbangga dan bergembira ria”, ungkap Zainuri selaku Waka Kurikulum. (abd)

Gresik Bisa 2019; MTs Negeri Gresik Terima dua Penghargaan
Gresik Bisa 2019; MTs Negeri Gresik Terima dua Penghargaan

Gresik Bisa 2019; MTs Negeri Gresik Terima dua Penghargaan

(MTsN Gresik) Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik bertekad kuat untuk mewujudkan Daerah Inovator dan Pelopor dibidang lingkungan. Salah satu program untuk mendukung tercapainya inovasi tersebut adalah “Gresik Bisa 2019”. Apa itu Program Gresik Bisa 2019? Kata “Bisa” singkatan dari (Bersih, Indah, Sejuk, dan Asri). Program Gresik Bisa adalah bagian dari program Inovasi Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik terhadap pelestarian dan penataan lingkungan yang bersih, indah, sejuk, dan asri. Melalui program Gresik Bisa yang dihelat oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bekerja sama dengan Jawa Post ini diharapakan partisipasi, kesadaran, dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan semakin membaik. Sasaran lomba program Gresik Bisa 2019 diikuti oleh pemukiman (kampung) juga sekolah penyandang Adiwiyata.

Dalam program lomba Gresik Bisa 2019 ada penghargaan yang diberikan dan terbagi atas lima kategori yaitu; kategori pemukiman, SMP/sederajat, SMA/sederajat, serta kategori penghargaan Adiwiyata sekolah-sekolah terpilih dan kebersihan untuk peserta kategori perusahaan. Di ajang bergengsi di bidang lingkungan tingkat Kabupaten tersebut Madrasah Tsanawiyah Negeri Gresik meraih juara satu kategori SMP/sederajat. Kemenangan yang diraih berdasarkan penilaian dari kunjungan tim Juri Gresik Bisa 2019, Senin, (18/11). Tim Juri datang di madrasah dan menilai langsung kondisi lingkungan madrasah yang nantinya menjadi acuan dalam menentukan madrasah terbaik dalam bidang pelestarian lingkungan.

Waktunya tiba, Penyerahan penghargaan pemenang dalam ajang bergengsi lomba Gresik Bisa 2019 berlangsung tadi malam , Minggu, (08/12) bertempat di halaman Icon Mall Gresik, jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo (depan RSUD Ibnu Sina) dalam acara “Awarding Gresik Bisa 2019”. Acara tersebut merupakan acara puncak rangkaian panjang perjalanan menuju Gresik Bisa 2019. Sebagai kehormatan, Santiaji mewakili MTs Negeri Gresik menerima Piala dan penghargaan langsung dari Bupati Gresik Sambari Halim Radianto. Untuk memeriahkan sekaligus sebagai penutup event “Gresik Bisa 2019” tersebut, digelar Gresik Green Fashion Carnifal (GFC). Green Fashion Carnival merupakan ajang lomba kreativitas mendesain aneka busana dari bahan daur ulang, tapi bukan berbahan plastik. Lalu, busana itu diparadekan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta dari berbagai sekolah Adiwiyata se-Kabupaten Gresik. Di ajang GFC, perwakilan dari MTs Negeri Gresik atas nama Nadya Ayu Puspitasari, memakai kostum dari daur ulang terlihat bak putri dari kerajaan dongeng. Dengan mengusung konsep inovasi dan tema daur ulang ramah lingkungan untuk kostum GFC menambah kemeriahan tersendiri. Berbagai macam bentuk kostum dan hiasannya membuat rasa percaya diri bagi peserta GFC saat memparadekannya. Berjalan di atas karpet merah dengan bergaya dan berjalan khas Catwalk seperti model sungguhan. Memamerkan setiap detail rancangan kostum yang dipakai di hadapan Juri.

Dari hasil penilaian tim juri, MTs Negeri Gresik di nobatkan menjadi salah satu pemenang di GFC. Nadya Ayu P. meraih juara tiga dalam ajang GFC yang berlangsung sore kemarin. “ini penghargaan kali kedua setelah penghargaan kategori lomba lingkungan”, kata Santiaji. Penghargaan yang diraih hari ini, semoga menjadi jalan dan petunjuk untuk meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri nantinya,” ucap Abdul Aziz. Uungkapan syukur terlontar dari kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Gresik Ahmad Jamil. “Alhamdulillah, do’a kita, doa bersama-sama yang kita panjatkan kepada Allah SWT akhirnya terkabulkan, semoga barokah dan MTs Negeri Gresik semakin jaya.” Ungkapannya. (abd).

Menuju Adiwiyata Mandiri MTs Negeri Gresik Siap di Nilai
Menuju Adiwiyata Mandiri MTs Negeri Gresik Siap di Nilai

Menuju Adiwiyata Mandiri MTs Negeri Gresik Siap di Nilai

(MTsN Gresik) sebagai Madrasah Calon Adiwiyata Mandiri- sebuah penghormatan bagi keluarga besar MTs Negeri Gresik- Tim Juri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengunjungi Madrasah Tsanawiyah Negeri Gresik. Kedatangan yang dipimpin oleh ibu Noor Indrastuti bersama ibu Linda Sibarani dalam rangka verifikasi lapangan (verlap) bagi calon madrasah Adiwiyata Mandiri. Kedatangan beliau berdua didampingi oleh beberapa Tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Gresik. Turut mengawal juga perwakilan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik. Abdul Aziz, ketua Tim Adiwiyata MTs Negeri Gresik mengatakan bahwasanya, di Kabupaten Gresik, untuk Sekolah/Madrasah Calon Adiwiyata Mandiri tahun 2019 yang mengajukan diri sebanyak dua belas lembaga. Dari dua belas lembaga yang mengajukan dokumen calon sekolah Adiwiyata Mandiri (CSAM) hanya enam yang dinyatakan lulus verifikasi dokumen. Satu dari enam lembaga tersebut adalah Madrasah Tsanawiyah Negeri Gresik. Data yang diterima ini berdasarkan surat keputusan dari Kementerian Lingkungan dan Kehutanan dengan nomor surat: S.372/LATMAS/PGL/SDM.2/11/2019 Lulusnya verifikasi dokumen bagi sekolah calon Adiwiyata Mandiri tersebut akan ditindaklanjuti dengan verifikasi lapangan (verlap) untuk melihat langsung di lapangan. Data yang masuk dan dinyatakan lulus kemudian dicocokkan dengan kondisi real di lapangan. Pelaksanaan verlap oleh Tim Juri dari KemenLHK dilaksanakan secara sampling. Dari enam lembaga yang lulus verifikasi dokumen tidak semua dikunjungi untuk verifikasi lapangan. “ini adalah taqdir, MTsN Gresik jadi sampling Verlap,” ujar Abdul Aziz. MTs Negeri Gresik menjadi salah satu madrasah sampling verifikasi lapangan. Hal itu tidak membuat lemah bagi Tim Adiwiyata mengingat dokumen yang dikirmkan dan diajukan telah lulus verifikasi. Hal itu menandakan bahwasanya kondisi fisik dilapangan juga sama seperti apa yang tertera di dokumen. Pemikiran positif tersebut dijadikan sebagai motivasi yang kuat oleh Tim Adiwiyata MTs Negeri Gresik untuk melengkapi dan membenahi hal-hal yang belum maksimal di lapangan. Sehingga pada pelaksanaan vervikasi semua berjalan lancar dan sukses. Kunjungan verifikasi sesuai jadwal yang direncanakan. Rabu, (27/11) Madrasah Tsanawiyah Negeri Gresik sebagai Calon Madrasah Adiwiyata Mandiri dinilai. Tim Juri, Ibu Noor dan ibu Linda (sapaan akrab) sebelum keliling lapangan dan berdiskusi dengan peserta didik beliau mengikuti kegiatan ceremonial penyambutan yang berlangsung di Gedung Pendidikan Islam (GPI). “ MTs Negeri Gresik hijau, bersih, dan asri” kesan pertama ibu Noor dalam sambutannya. Reaksi spontan tepuk tangan datang dari seluruh dewan guru dan karyawan membuat suasan di GPI tersebut mengukir sebuah moment yang sangat menggembirakan dan mengharuhkan atas kesan dari ibu Noor selaku Tim Juri. “ MTs Negeri Gresik siap di verifikasi dan di nilai,” tambah Ahmad Jamil dalam sambutannya. Dari hasil verifikasi di lapangan yang dilakukan oleh Tim juri, secara umum terdapat sinkronisasi dan match anatara dokumen dan bukti fisik. Begitu juga secara eksplore pengetahuan tentang lingkungan, peserta didik memahami tentang program Adiwiyata dan hal-hal yang harus dilakukan dan dibiasakan untuk menjaga lingkungan madrasah. “Peserta didik paham tentang Adiwiyta, bukti fisik juga ada, juga ditemukan Inovasi seperti produksi pupuk kompos, juga Literasi berupa karya tulis siswa buku tentang Lingkungan,” tambah ibu Linda. Sebelum Tim juri melakukan kunjungan ke madrasah Adiwiyata binaan MTsN Gresik yaitu MI Nurul Ulum dan MIN 2 Benjeng, Tim juri mengekspose feed back dari hasil verifikasi yang telah dilaksanakan. Hasil dari feed back yang di presentasikan, ada beberapa point yang dirasa perlu untuk pembenahan. “yang kami share ini bukan temuan kok, melainkan sebuah upaya untuk pembenahan agar MTs Negeri Gresik ke depannya bisa maksimal dalam mengelola program Adiwiyata. Karena verifikasi ini masih dalam proses menuju Mandiri,  belum Mandiri” ungkap bu Noor. Hasil dari Verifikasi oleh Tim juri diantaranya adalah; terkait dengan Biopori, menurutnya, perlu menambah biopori lagi. Meskipun sudah banyak biopori yang terpasang di halaman madrasah tetapi perlu ditambahi lagi di area yang memiliki genangan air. Biopori tidak hanya terpasang di depan tetapi juga harus ada di belakang, di kebun buah, di hutan dst. Kemudian tentang Sampah; pemilahan sampah yang dilakukan oleh peserta didik melalui beberapa proses sampai pencacahan dan penggilingan dengan mesin kemudian pengepakkan sampah sudah bagus. Peserta didik memahami betul tentang pengolahan sampah menjadi pupuk kompos. Sebuah catatan kecil, menurutnya perlu ada inovasi lagi untuk menggantikan mesin yang dipakai dengan alat yang ramah lingkungan. Karena mesin yang dipakai masih menggunakan bahan bakar bensin. “ bisa dengan menggunakan pedal dengan penggeraknya adalah siswa, bukan mesin”, menurutnya. “Secara keseluruhan sudah baik” pertegas lagi dari Tim juri. Semoga hasil verifikasi yang kita lakukan bisa memberikan hasil yang baik bagi MTs Negeri Gresik untuk meraih gelar Madrasah Adiwiyata Mandiri. Sebelum pamit, ibu Noor menunjukkan bungah hias dari hasil daur ulang  plastik ke seluruh dewan guru dan karywan serta peserta didik, “ ini bagus, karena hasil daur ulang” katanya, tetapi tidak boleh dilakukan karena memanfaatkan plastik menjadi duar ulang sama halnya menambah sampah baru, karean pada prinsipnya plastik sulit terurai. “Mari kita bersama-sama mengurangi sampah di lingkungan madrasah kita,” Ajak ibu Noor. (abd)