Category Archive : Adiwiyata

Kantin sehat menjadi salah satu area di lingkungan madrasah yang patut mendapatkan perhatian khusus. Tidak sekadar menjual makanan minuman yang lezat, kehadiran kantin sehat harus dipastikan menyediakan makanan dan minuman yang sehat, baik makanan utama yang bergizi seimbang atau makanan selingan.

Untuk mewujudkan kantin sehat, satuan pendidikan dapat melaksanakan sejumlah kegiatan seperti mengadakan penyuluhan higiene sanitasi pangan dan penyuluhan makanan bergizi seimbang untuk food handler.

Upaya terus dilakukan oleh MTs Negeri Gresik, sebagai Madrasah Adiwiyata Mandiri. Oleh karenanya, melalui Pokja Kantin bersama UKS, MTs Negeri Gresik menyelenggarakan pembinaan Kantin Sehat bekerja sama dengan UPT. Puskesmas Metatu dalam memberikan edukasi dan pembinaan. Sabtu, (24/12)

Pembinaan Kantin Sehat bertempat di Ruang Perpustakaan, dengan peserta terdiri dari anggota Pokja Kantin, Pembina UKS, dan ibu-ibu pengelola kantin sehat.

Khuroiroh, Amd.Kep, dalam pembinaannya, menjelaskan “kantin madrasah adalah sebagai salah satu pusat jajanan bagi anak, merupakan hal penting yang acap kali luput dari perhatian berbagai pihak. Padahal, sebagian waktu anak selama bertahun-tahun, dihabiskan di lingkungan madrasah. Sayangnya, banyak terlihat jajanan, yang tidak sehat. Apalagi, berharap dapat meningkatkan gizi sang anak. Berbagai bahan pewarna, proses pengolahan, yang tidak sehat, packaging, yang tidak memadai, merupakan fenomena umum, yang banyak terjadi di tempat jajanan anak sekolah.

“Kantin MTs Negeri Gresik Alhamdulillah sudah memenuhi kriteria sebagai Kantin Sehat, namun tetap perlu adanya pembinaan secara berkelanjutan, untuk memaksimalkan peran Kantin, sebagai penyedia makana bergizi bagi peserta didik. Terangnya.

Seluruh peserta, dalam pembinaan Kantin Sehat tersebut mendapat Sertifikat dari UPT. Puskesmas Metatu.

MTsN Gresik – Sebuah upaya terus dilakukan oleh MTs Negeri Gresik sebagai optimalisasi jalannya pelaksanaan kegiatan di madrasah. Peran serta masing-masing unsur menjadi penentu maju mundurnya pelaksanaan program yang sudah terencana. Salah satunya adalah terbentuknya Satgas IMTAQ sebagai sarana membantu dan mengawal berjalannya kegiatan keagamaan di madrasah.

Sebanyak 72 anak perwakilan dari masing-masing kelas yang bergabung dalam Satgas IMTAQ Masjid Ibnu Sina memiliki peranan penting dalam membantu dan mengawal kegiatan keagamaan.

Muhammad Zainul Ulumil Izza, selaku koordinator Pokja Masjid mengatakan bahwa satgas IMTAQ Masjid Ibnu Sina ini memiliki peranan diantaranya: Menertibkan peserta didik ketika shalat jamaah di madrasah, Membantu kelancaran acara keagamaan di madrasah, Menjadi koordinator monitoring shalat 5 waktu, dan Membantu dalam menjaga kebersihan area masjid dan sekitarnya.

Seperti yang sedang berlangsung hari ini, beberapa Satgas IMTAQ (sesuai jadwal piket), membantu dalam mempersiapkan shalat Jamaah Dhuhur. Mereka berkeliling ke kelas-kelas dan melakukan penyisiran diberbagai tempat yang menjadi tempat ngumpulnya anak-anak. Serta mengawasi pelaksanaan shalat agar berjalan dengan tertib. Rabu, (02/11)

Lebih lanjut, ketua Ta’mir Masjid Ibnu Sina ini menjelaskan asal mula terbentuknya Kader Satgas IMTAQ berawal dari Studi Lapangan di SMPN 10 Malang dalam rangka MTsN Gresik menuju Asean Eco School. Dalam observasinya, ditemukan Kader Masjid dengan nama Polisi IMTAQ Masjid Al-Ikhlas, yang memiliki peranan dalam mengawal kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah. Dari sini, guru mata pelajaran Fiqih ini mencoba mengadopsi dan menerapkan di MTs Negeri Gresik. Dan akhirnya muncullah Kader Satgas IMTAQ Masjid Ibnu Sina.

Sementara itu, Abdul Aziz selaku Waka Kesiswaan menjelaskan bahwa peran serta peserta didik dalam menjaga dan melestarikan lingkungan menjadi kunci dalam terwujudnya lingkungan yang sehat, bersih, serta berbudaya lingkungan. Oleh karenanya, pembina Adiwiyata tersebut terus berupaya agar koordinator masing-masing Pokja memunculkan terobosan-terobosan dan langkah strategis sebagi upaya menjaga serta melestarikan lingkungan yang bersih dan sehat di madrasah.

Harapan dari kepala madrasah “Semoga Satgas IMTAQ Masjid Ibnu Sina ini bisa Istiqomah mengawal kegiatan keagamaan, serta membantu mewujudkan warga madrasah berbudaya peduli lingkungan”, kata Pamuji. (abd)

Kab. Gresik (MTsN Gresik) Musim kemarau di depan mata, ratusan peserta didik dari kelas 7, sebagian kelas 8 dan seluruh kelas 9 menyambutnya dengan kegiatan kerja bakti lingkungan. Rabu, (28/09).

Peserta didik perempuan membersihkan ruangan kelas masing-masing sedangkan peserta didik laki-laki bersama sama dengan guru pendamping melakukan aksi di pokja green house, taman toga, taman buah rumah kompos dan hutan madrasah. Sebagian dari mereka menyiram tanaman, menghimpun sampah daun, merapikan tanaman dan lain-lain.

Kegiatan ini wujud dari gerakan PBLHS ( Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah ). Ditemui di sela-sela kegiatan, Iwan Hadi Saputro, ketua tim Adiwiyata mengharapkan supaya kegiatan ini bisa berlangsung terus menerus dan ditingkatkan sehingga perilaku terhadap lingkungan hidup membudaya menuju kualitas lingkungan di madrasah yang lebih baik.

Sebelumnya, tepat pukul 07.00 – 08.00 peserta didik juga melaksanakan kegiatan rutin sholat Dhuha dilanjutkan dengan istighotsah yang merupakan kegiatan pembiasaan dalam rangka peningkatan kualitas iman kepada Allah SWT.

” Dengan melaksanakan sholat dhuha dan istighotsah secara rutin semoga membawa keberkahan bagi seluruh warga madrasah.” Ucap Ust. Achmad Nuril Huda, S.Ag. dengan senyum penuh harapan. (adz)

Di sela-sela waktu Efektif Fakultatif selepas kegiatan Penilaian Akhir Tahun (PAT) tahun pelajaran 2021-2022, Madrasah Tsanawiyah Negeri Gresik menyelenggarakan kegiatan Classmeeting dengan tema ‘Tingkatkan Kreasi, Kreativitas, dan Potensi Untuk Meraih Prestasi’.

Kegiatan tersebut dikemas dengan beberapa rangkaian yaitu penilaian stand bazar, melukis mural, dan kebersihan kelas.

Untuk penilaian stand bazar dilakukan dalam rangka memperingati Hari Jadi MTsN Gresik ke-42 yang berlangsung pekan kemarin.

Ketua kegiatan Classmeeting, Iwan Hadi Saputro menjelaskan bahwa Kegiatan melukis mural yang dilakukan di 20 titik lokasi yang berada di halaman madrasah, kebun buah, dan GOR belakang madrasah. Kegiatan melukis mural merupakan hal positif yang mengasah kreativitas.

Peserta didik melukis bong bis didampingi oleh wali kelas masing-masing. Mereka manfaatkan bong bis sebagai ajang menyalurkan kreativitas dengan melukis mural.

Kegiatan melukis mural melibatkan peserta didik kelas 7 dan 8 dengan perwakilan setiap kelas terdiri atas 3-5 anak. Selama 2 hari berlangsung dengan jumlah 20 spot mural dijadikan ajang lomba dengan tema ‘Lingkungan Hidup’.

Antusias wali kelas dan anaknya terlihat sejak satu minggu sebelum dimulai, mulai dari mempersiapkan amplas, flamir untuk meratakan objek yang akan dilukis, menyiapkan kuas dan peralatan lainnya.

Selain itu, peserta didik juga harus mampu meracik warna cat yang sesuai dengan corak warna yang dibutuhkan dalam membuat gambar agar terlihat menarik dan bermakna. Selanjutnya hasil karya peserta didik akan dinilai untuk mencari yang terbaik sesuai dengan standar penilaian Mural, baik dari segi kesesuain warna, makna di balik lukisan dan sisi-sisi lain.

Nuriyati Nailil Faroh peserta didik pewakilan Tim dari kelas 8-B yang mendapat undian lokasi di halaman madrasah mengatakan, bersama kelompoknya ia melukis gambar denga tema ‘mencintai lingkungan hidup, darat dan laut’. Ia menceritakan di dalam lukisannya, ada gambar laut, ikan, daratan, kuda, rumah dst.

Menurutnya, ia senang, “karena ada wadah untuk menyalurkan kreatifitas. Selain positif juga mengasah kreativitas, dan mendukung program adiwiyata mandiri di madrasah,” ujar Faroh. Selasa, (14/6/2022)

“Mural ini tentunya memperindah lingkungan madrasah, supaya terlihat bersih dan rapi” kata Taufiq Waka Sarpras saat ditemui dalam penjurian lomba di halaman madrasah.

Lebih lanjut, ia mengatakan dalam penilaian ini ada tiga kriteria yaitu pertama; kreatifitas dan makna lukisan, kedua; kerapian, keserasian dan keindahan lukisan, ketiga; originalitas karya.

Kegiatan melukis mural ini mendapat apresiasi dari kepala madrasah Pamuji, ia menilai bahwa kegiatan positif ini perlu dikembangkan lagi ke depannya.

Mengingat kreatifitas peserta didik begitu luar biasa, juga masih banyak spot yang kosong di lingkungan madrasah.

Ia menekankan menjunjung tinggi nilai seni merupakan karakter madrasah hebat bermartabat. “Lingkungan madrasah menjadi bersih, rapi, dan indah di pandang”. pungkasnya.

Gebyar Puncak Class Meeting: Sehat Bersama UKS

Benjeng (MTsN Gresik) – Class meeting merupakan agenda rutin yang dilakukan  peserta didik di MTs Negeri Gresik usai melaksanakan Penilaian Akhir Semester (PAS) atau menjelang penerimaan raport. Selama sepekan, peserta didik mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman baru. Dengan penuh semangat, selema sepekan itu juga peserta didik merasakan berbagai macam interaksi baik antar peserta didik dan lingkungan. Hal itu menjadi kesenangan dan keseruan tersendiri bagi anak-anak.

Puncak kegiatan Class Meeting yang berlangsung di hari ke-lima dengan rangkaian acara yaitu; senam bersama, sosialisasi Program UKS, makan bergizi bersama, penampilan Tim Paskibra Matsanegres, senam UKS, dan sparing Guru v.s Peserta didik. Seluruh kegiatan pagi ini dilaksanakan di halaman madrasah. Jum’at, (17/12)

Dalam sambutannya, Pamuji selaku kepala madrasah mengatakan “MTsN Gresik sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri harus menjaga lingkungan sehingga rangkaian kegiatan Class Meeting kemarin disisipkan kegiatan seperti kebersihan, aksi lingkungan, bisa bermanfaat. Selanjutnya anak-anak menunggu kabar terkait libur Semester Ganjil dan penerimaan raport, jangan lupa anak-anak tetap menjaga kesehatan mengingat pandemi masih ada,” ungkap Pamuji.

Menyoal program UKS, perlu diketahui bahwasanya MTs Negeri Gresik telah meraih predikat Madrasah Sehat pada ajang L2SS yang diselenggarakn oleh UKS Provinsi Jawa Timur. Integrasi nila-nilai UKS dan Adiwiyata sudah menyatu di lingkungan MTs Negeri Gresik. oleh karenanya perilaku sehat dan berbudaya peduli lingkungan tetap harus dipertahankan.

Kesehatan para peserta didik merupakan salah satu faktor terciptanya kualitas pendidikan yang maju di suatu Negara. Perbaikan gizi dan kesehatan peserta didik merupakan elemen strategis dalam usaha membangun anak usia sekolah yang sehat dan bergizi baik agar dapat menyerap pelajaran dengan lebih baik, belajar lebih nyaman, belajar lebih banyak, dan dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang produktif

Pagi ini, anak-anak membawa bekal dari rumah, “Menu yang disiapkan untuk makan bersama adalah nasi dan lauk pauk (4 sehat 5 sempurna) dan susu. Dengan makan secara bersama-sama dengan menu yang sama, maka akan menumbuhkan rasa kebersamaan bagi siswa sehingga  para siswa lebih senang dan semangat” ungkap Elif Muti’atur Rohmah.

Sebagai optimalisasi program UKS di MTs Negeri Gresik, perlu adanya peningkatan peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek. Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain. Dari pengertian ini maka UKS dikenal pula dengan child to child programme, program dari anak, oleh anak, dan untuk menciptakan anak yang berkualitas.

Dalam sosialisai yang berlangsung di halaman, ibu Urwati selaku Pembina UKS menyampaikan bahwasanya peran UKS sangat penting di madrasah. “MTsN Gresik telah menerima penghargaan lingkungan sekolah sehat Tingkat Provinsi. Segala sesuatu yg dirintis sebelum pandemi harus dijaga.” Oleh karena itu, di dalam Usaha Kesehatan Sekolah terdapat program pokok Trias UKS yang terdiri dari: 1) pendidikan kesehatan, 2) pelayanan kesehatan, 3) pembinaan lingkungan sekolah sehat. Dengan adanya Usaha Kesehatan Sekolah diharapkan terciptanya warga sekolah yang bersih, sehat, dan bergizi. “Mari kita bersama-sama mensukseskan program UKS di MTs Negeri Gresik,” tambah Urwati. (abd)

Gerakan Bakti Lingkungan di MTs Negeri Gresik

Benjeng (MTsN Gresik) – Untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari, banyak cara yang dapat dilakukan oleh MTs Negeri Gresik. Salah satu langkah yang paling mudah adalah melakukan bakti lingkungan. Aksi tersebut Masih dalam rangkaian kegiatan Class Meeting, Kamis, (16/12).

Memasuki hari ke-empat, Elif Mutiaturrahmah, selaku ketua panitia Class Meeting mengatakan, “untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, maka keterlibatan semua unsur baik peserta didik, guru, dan karyawan, mereka bersama-sama melakukan gerakan Bakti Lingkungan”. Senada dengan ibu Elif, Abdul Aziz selaku ketua Adiwiyata menambahakn “MTs Negeri Gresik adalah Madrasah Adiwiyata Mandiri, kelangsungan pelestarian lingkungan harus tetap dipertahankan dan dibudayakan,” ungkapnya.

Agenda bakti lingkungan yang berlangsug di pagi hari ini yaitu, sosialisasi Program Adiwiyata bagi kelas 7, pembagian bungah dalam pot gantung dan tempel, didistribusikan ke 30 kelas, pengelompokkan tanaman hias dan toga berdasarkan jenisnya, pembersihan pot bekas dan sampah plastik atau barang bekas yang ada di lingkungan madrasah, labelasi tanaman hasil Sedekah Jariyah peserta didik, pengelompokkan pohon pandan wangi dan sereh, penanaman pohon belimbing di kebun buah, menghimpun kertas bekas dari ruang guru, pembersihan rumput dan gulma disekitar kolam.

Sembari kerja bakti di masing-masing titik lokasi bersama kelas 8 dan 9, berlangsung sosialisasi Program Adiwiyata di Gedung Pendidikan Islam (GPI) bagi peserta didik kelas 7. Menurut Abdul Aziz selaku Pemateri dan Ketua Adiwiyata, peserta didik kelas 7 masih perlu pengetahuan tentang Adiwiyata, mengingat peserta didi kelas 7 masuk di tahun ajaran baru 2021-2022, di mana tahun tersebut masih di hadapkan pada persoalan masa Pandemic Covid-19. Sehingga peserta didik memiliki pengetahuan tentang Adiwiyata belum menyeluruh.

Dengan gaya khas yang dimilikinya dalam menarik perhatian peserta didik, Abdul Aziz memaparkan tentang sejarah program Adiwiyata di MTs Negeri Gresik, awal proses pelaksanaan sampai menyandang predikat Adiwiyata Tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional, bahkan Mandiri. Proses yang di lalui penuh dengan perjuangan. Oleh karena itu, “MTsN Gresik dengan predikat Madrasah Adiwiyata Mandiri, mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan kita. Peduli Lingkungan bukan hanya menanam tanaman, tetapi sebuah perilaku atau sikap kita bagaiamana kita menjaga dan merawat lingkungan sebagaimana kita menjaga dan merawat diri kita masing-masing,” Kata Abdul Aziz di depan peserta didik kelas 7.

Bakti lingkungan dengan berbagai aksi seperti penanaman tanaman baik tanaman hias dan toga adalah sesuai dengan filosofi Adiwiyata yang turut menjaga keberlangsungan kehidupan Flora dengan cara menjaga, merawat dan melestarikan. Karakter inilah yang terus di tanamkan kepada seluruh warga Madrasah Tsanawiyah Negeri Gresik.

Kegiatan bakti lingkungan ini mendapat apresiasi dari kepala Madrasah, mengingat begitu pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih dan lestari, peserta didik akan nyaman belajar di Madrasah. “Semangat bakti lingkungan yang berlangsung pagi ini terlihat sebagai bentuk komitmen MTs Negeri Gresik dalam melestarikan dan peduli terhadap lingkungan,” ungap Pamuji. (abd)