Dalam kegiatan pembelajaran ada metode yang harus digunakan dan dikuasai oleh guru. Penggunaan metode dimaksudkan untuk menentukan langkah-langkah dan mempermudah pembelajaran yang berlangsung serta menghasilkan output yang sesuai dengan kompetensi dasar di tiap-tiap mata pelajaran bagi peserta didik.
Pembelajaran bisa dilakukan dengan menggunakan metode langsung artinya pendidik (guru) dan pembelajar (peserta didik) berada di satu tempat secara bersamaan. Akan tetapi pembelajaran juga bisa dilaksanakan dengan menggunakan metode daring (online) di mana pendidik (guru) dan pembelajar (peserta didik) tidak berada di satu tempat. Mereka bertemu di dunia maya (online) dengan menggunakan aplikasi yang bisa menghubungkan keduanya dalam kegiatan pembelajaran (KBM).
Karena situasi yang tidak memungkinkan bagi guru dan peserta didik untuk melaksanakan kegiatan belajar sebagaiamana bisanya. Kegiatan pembelajaran bisa dilaksanakan dengan menggunakan metode daring (online). Hal itu sebagaimana surat edaran dari Pemerintah melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik untuk melaksanakan KBM daring karena adanya virus Corona (Covid-19) yang berkembang saat ini. Sehingga hal itu, untuk pencegahannya lembaga pendidikan harus mengalihkan pembelajaran dengan cara daring (online).
Karena kondisi tersebut, Madrasah Tsanawiyah Negeri Gresik melaksanakan kegiatan pembelajaran (KBM) daring (online). KBM daring sudah dilaksanakn mulai hari Rabu, (18/03) sampai dua pekan ke depan.
Dalam teknisnya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Wakil kepala bagian Kurikulum, Muhammad Zainuri, KBM tetap dilaksanakan seperti biasa. Guru memberikan materi kepada peserta didik sesuai jam pelajaran. KBM tetap berlangsung selama 10 jam di mulai pukul 7.15-14.55.
Media yang dipakai untuk penyampaian materi kepada peserta didik adalah aplikasi Google Form. Dari hasil workshop pembuatan Google Form hari Senin, (16/03) guru sudah bisa menguasai dan menggunakannya.
Kamis, (20/03) adalah hari kedua bagi MTs Negeri Gresik melaksanakan KBM daring. Sesuai jam pelajaran, guru mengirimkan tugas kepada peserta didik yang berada di rumah. Peserta didik diharuskan untuk online untuk menerima tugas dari bapak dan ibu guru. Beragam tugas yang diberikan kepada peserta didik. Ada yang hanya memberikan materi, soal-soal, dan ada juga yang memberikan keduanya materi dan soal.
Untuk pengiriman materi mata pelajaran, wali kelas memasukan nomor WA guru mapel ke group kelas, selanjutnya menunggu jam pelajaran guru mapel akan mengirimkan materi melalui link (google form) peserta didik membuka dan mengerjakan.
Tutuk Maziyatum M, guru mata pelajaran IPA sekaligus wali kelas 8 mengaku sangat terbantu dengan aplikasi Google Form sebagai media untuk kegiatan belajar daring. (online). “Setelah membuat materi dan soal-soal langsung bisa di share ke anak-anak link-nya. Akan tetapi setelah dipelajari dan dipraktekkan ternyata ada beberapa kelemahan. Yang paling krusial adalah paket data, jaringan, dan sinyal bagi keduanya baik guru maupun peserta didik. Karena yang namanya Online ya data dan jaringan harus lancar”. Ungkapnya.
“Dari aplikasi Google Form ini, saya bisa melihat anak-anak baik yang sudah mengerjakan maupun belum. Di tampilan Google Form ada fitur Questions dan Responses. Terkait tugas mengerjakan soal, saya bisa memantau langsung dari fitur Questions. Dari beberapa soal yang dimunculkan akan ketahuan jawaban dari setiap anak. Ini sangat bagus buat penilaian. Sedangkan untuk mengetahui seberapa banyak peserta didik yang sudah mengerjakan soal, bisa di lihat di fitur Responses. Identitas peserta didik akan muncul langsung dan seterusnya. Ini luar biasa.” Ungkap Fahimul Ilmi guru mapel Akidah Akhlak.
Muhammad Zainuri, merasa bersyukur atas apa yang sudah dilakukan oleh bapak ibu guru. “Hari ini kita sudah belajar sekaligus menjadi user pembelajaran daring (online). Hal ini merupakan perkembangan di bidang kompetensi SDM bagi guru di MTs Negeri Gresik.” terang Zainuri. “Semoga ke depan bisa lebih baik lagi. Ungkapnya.” Tambah Dia. (abd)