Benjeng (MTsN Gresik) – Masa remaja, masa yang berapi-api, masa produktifitas, idealitas, di mana mereka dengan mudah menyerap berbagai macam informasi. Kalau masa remaja tidak bisa dimanfaatkan baik, maka dengan mudah mereka akan terjerumus pada pergaulan bebas “negatif attitude”. Karena tidak ada control dalam diri mereka. Oleh karena itu, peranan sekolah sebagai tempat belajar dan berekspresi, hampir seluruh paruh waktu mereka habiskan di sekolah dan selebihnya mereka habiskan di rumah, menjadi benteng bagi peserta didik, agar tidak mudah terjerumus dan terpengaruh oleh pergaulan bebas.
Kegiatan Class Meeting di MTs Negeri Gresik di hari ketiga adalah sosialisasi kenakalan remaja, anti narkoba dan bahaya pergaulan bebas dari BNN. Kegiatan bertempat di Gedung Pendidikan Islam (GPI) denga menghadirkan nara sumber dari BNN Kab. Gresik bapak Basuki Risdianto. Kegiatan penyuluhan diikuti oleh peserta didik kelas 7, 8, dan 9. Secara teknis, kegiatan tersebut terbagi atas tiga sesi, mengingat kondisi masih dalam Pandemic Covid-19, sehingga pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara terbatas dan tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes).
Layaknya mengajar, pada bagian kegiatan inti pemberian stimulus, dengan cara drill materi yang akan dipelajari oleh peserta didik. Begitu juga dengan pemaparan materi tentang Pergaulan Bebas. Nara sumber menanyakan kepada peserta didik tentang macam-macam dan jenis-jenis NAPZA. Peserta didik merasa sangat antusias, terlihat ketika mereka menjawab pertanyaan dari Nara Sumber dengan suara lantang “ganja, sabu-sabu, nikotin, ekstasi, heroin”. Dengan mudah mereka menjawab pertanyaan. Memang NAPZA di kalangan pelajar sudah tidak asing lagi. Tinggal bagaimana peran sekolah, keluarga, dan masyarakat memberikan terapi kepada mereka agar tidak sampai terjerumus pada barang yang tidak layak konsumi tersebut.
Peran orangtua dan guru-guru sangat penting untuk membentengi anak-anaknya, supaya tidak terjerumus ke dalam kenakalan remaja, narkoba dan pergaulan bebas. Sebab menurut Basuki Risdianto yang akrab di sapa Anto, peran orangtua dan pihak madrasah bisa mencegah dan menanggulangi masalah tersebut.
Generasi sehat tidak boleh lepas, pelajar adalah generasi penerus Bangsa, oleh karena itu mereka harus tetap sehat tanpa Narkoba. Generasi sehat memiliki banyak aktifitas yang mendorong dirinya untuk berprilaku sehat. Salah satu bentuk aktifitas yang dilakukan adalah mencintai lingkungan. Di madrasah, mereka diajarkan merawat lingkungannya. Terlebih madrasah yang menyandang gelar Madrasah Adiwiyata Mandiri dan Madrasah Sehat, seperti MTs Negeri Gresik.
Gerakan aksi peduli lingkungan dalam rangka bakti lingkungan yang diselenggarakan oleh panitia Class Meeting MTs Negeri Gresik merupakan bentuk preventif agar peserta didik terhindar dari NAPZA. Sebuah aksi, dengan nama “Sedekah Jariyah Tanaman” mengajarkan peserta didik lebih mencintai dirinya. Tanaman yang di jariyahkan berbentuk tanaman toga dan hias, juga pupuk kompos, yang nantinya akan di taruh di depan kelas masing-masing. Tanaman juga makhluk hidup yang harus di rawat. Belajar dari perawatan tanaman, maka ada banyak hikmah yang bisa dijadikan pedoman bagi peserta didik agar tetap sehat tanpa Narkoba. “Tanaman akan mati jika diberikan obat yang salah, begitu juga kita, kalau salah mengkonsumsi makanan, maka diri kita akan terpapar,” ungkap Elif Mutiaturrahmah.
Kepala MTs Negeri Gresik Bapak Pamuji menyampaikan, ucapan terimakasih banyak kepada pihak BNN Kab. Gresik telah melaksanakan kegiatan positif dan bermanfaat bagi anak-anak kami. “Kami sangat berterimakasih dengan adanya kegiatan ini, selain akan menjadi pengetahuan bahaya pergaulan bebas, peserta didik juga mendapat penjelasan bagaimana bersikap bijak dalam menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari, agar terbentengi dari hal-hal negatif,” ucapnya.
Akhirnya, kegiatan Penyuluhan NAPZA dan Bakti Lingkungan di kegiatan Class Meeting hari ketiga ini ditutup dengan yel-yel “MTsN Gresik, Generasi Cerdas, Generasi peduli Lingkungan, Sehat Bersama, Luar Biasa, Allah Akbar, yes yes Ok! (abd)